Jumat, 01 Juli 2011

Materi Ajar : Sistem Tata Surya bagian 1

SISTEM TATA SURYA
 
Bumi yang kita tempati tergabung di dalam sistem tata surya. Sistem tata surya terdiri atas Matahari, planet, dan benda langit lainnya. Planet anggota tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Benda langit lainnya berupa satelit, asteroid, meteoroid, dan komet. Bagaimana posisi benda-benda langit tersebut dalam tata surya?

Berikut adalah bagan sistem tata surya kita :


A.  Matahari sebagai Pusat Tata Surya
         
      Dahulu manusia percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta. Benda-benda langit seperti Matahari, bulan dan bintang beredar mengelilingi Bumi. Pendapat itu didasarkan pada penglihatan sehari-hari. Setiap hari, Matahari tampak terbit dari timur dan terbenam di barat. Begitu pula dengan bulan dan bintang. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membantah anggapan tersebut.
             Para ilmuwan melakukan pengamatan terhadap benda-benda langit. Mereka menemukan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari. Dengan demikian, Matahari menjadi pusat peredaran benda-benda langit. Matahari dan benda-benda langit lainnya berada dalam satu sistem. Sistem itu disebut sistem tata surya. Jadi, sistem tata surya adalah sistem yang tersusun oleh Matahari sebagai pusat dan benda-benda langit yang mengelilinginya. Sungguh, Tuhan mengatur sistem tata surya yang sangat sempurna.
Mengapa planet dan benda langit lainnya bisa mengelilingi Matahari? Matahari adalah benda langit yang sangat besar. Matahari mempunyai diameter 1,4 juta kilometer (1.400.000 km). Ukuran tersebut mengakibatkan Matahari memiliki gravitasi yang besar. Gravitasi Matahari inilah yang menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi Matahari.
Matahari merupakan salah satu dari jutaan bintang. Sebagai bintang, matahari memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya Matahari berasal dari reaksi gas-gas di dalam inti Matahari. Reaksi ini menghasilkan energi yang sangat besar. Energi tersebut dilepaskan sebagai panas dan cahaya. Energi yang dipancarkan Matahari setiap detik setara dengan energi Matahari yang diterima Bumi selama 100 tahun.
Matahari berupa bola gas raksasa. Energi yang sangat besar menyebabkannya menjadi sangat panas. Suhu di pusat Matahari mencapai 15 juta (15.000.000) oC. Sementara itu, suhu di permukaan mencapai 5.000 oC. Ini berarti suhu permukaan Matahari 50 kali suhu air mendidih. Akibatnya, planet terdekat, yaitu Merkurius dan Venus, menjadi panas membara.
Sementara, panas Matahari yang sampai ke Bumi tidak terlalu tinggi. Ini dikarenakan jarak Matahari ke Bumi sangat jauh. Bumi menerima panas yang tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Keadaan tersebut memungkinkan adanya kehidupan di Bumi. Inilah salah satu bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar